PAUD Cahaya
PAUD Cahaya yang didirikan secara swadaya oleh pasangan suami istri, Djoko
Hadiutomo Taryoto dan Sri Purwanti tersebut sudah berusia 2 tahun hingga
saat ini.
Dengan dibantu tiga orang tutor (guru), mereka memulainya dengan
fasilitas yang sangat sederhana. Garasi mobil di rumah merekapun disulap
menjadi ruang kelas. Tanah kosong yang terletak di depan rumah diubah
menjadi taman bermain. Meja belajarnya pun dibuat dengan peralatan
alakadarnya, tapi masih dalam kategori layak.
Tujuan Bapak Djoko dan Ibu Pur ini sangat mulia. Mereka tidak mengharapkan
sesuatu imbalan apapun. Hanya satu yang mereka inginkan, Pendidikan yang
layak bagi anak-anak usia dini di lingkungan tempat tinggalnya yang memang
masih banyak yang berasal dari keluarga tidak mampu. Memanusiakan manusia,
mungkin lebih tepatnya. Karena sebelum PAUD Cahaya berdiri, banyak anak-anak
yang kegiatan sehari-harinya berkeliaran di sekitaran kampung tersebut untuk
bermain. Tanpa perhatian dari orang tua masing-masing pula.
Pencapaian usaha pasangan suami istri yang dikaruniai tiga orang anak ini
terbilang baik. Dalam jangka waktu 2 tahun, sudah banyak perubahan yang
dihasilkan, terutama sikap anak-anak didikan PAUD Cahaya. Anak-anak yang
pada awalnya malas mandi, malas belajar, menjadi sosok anak yang rajin. Dan
ternyata dengan diasah dan diberi gemblengan untuk terus belajar sambil
bermain ini tidak sia-sia. Bagaimana tidak? saya melihat sendiri jajaran
piala kejuaran di etalase sederhana di dalam sebuah garasi yang disulap
menjadi ruang kelas tersebut.
!?!??!?!